Bisakah kebudayaan dan masyarakat dianalogikan dengan software dan hardware pada sistem komputer?

Analogi adalah perumpanaan atau metafora. Kalau kebudayaan dianalogikan dengan software (perangkat lunak) dan masyarakat dengan hardware (perangkat keras) komputer, maka maksudnya kebudayaan dan masyarakat itu seumpama software dan hardware.

Kebudayaan seumpama sofware

Kebudayaan dan perangkat lunak merupakan konsep abstrak yang dapat digunakan untuk menggambarkan cara orang berpikir, berkomunikasi, dan berperilaku. Masyarakat dan perangkat keras merupakan entitas konkrit yang dapat digunakan untuk menggambarkan aspek fisik dan struktural kelompok manusia. 

Sumber: Pixabay
Maka di dalam analogi kebudayaan dengan perangkat lunak kebudayaan diartikan sebagai serangkaian program atau instruksi yang dijalankan pada perangkat keras masyarakat, yang menyediakan platform atau infrastruktur untuk interaksi manusia.

Contohnya, ideologi antisemitis yang merupakan perangkat lunak berkembang di dalam masyarakat yang memiliki sejarah kebencian pada orang-orang Yahudi. Contoh lain, kearifan lokal dalam menjaga hutan terbangun dengan baik pada masyarakat yang kehidupannya tergantung pada hutan. Masih banyak contoh lain lagi. 

Keterbatasan analogi

Namun analogi ini memiliki beberapa keterbatasan. Misalnya, kebudayaan tidak bersifat tetap atau seragam, melainkan dinamis dan beragam. Kebudayaan yang berbeda mungkin memiliki versi atau pembaruan yang berbeda untuk perangkat lunak yang sama, atau bahkan menghasilkan perangkat lunak yang berbeda sama sekali. 

Kebudayaan juga dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti sejarah, lingkungan, atau teknologi, dan dapat berubah seiring berjalannya waktu. Perangkat lunak, sebaliknya, lebih stabil dan konsisten, kecuali jika sengaja dimodifikasi atau dirusak oleh manusia atau virus. 

Perangkat lunak juga dapat dengan mudah disalin atau ditransfer dari satu perangkat keras ke perangkat keras lainnya, sementara budaya mungkin memerlukan lebih banyak waktu dan upaya untuk belajar atau beradaptasi dalam situasi baru.

Keterbatasan lain dari analogi ini adalah bahwa analogi ini mungkin menyiratkan pandangan deterministik atau reduksionis tentang perilaku manusia. Hal ini mungkin menunjukkan bahwa budaya adalah satu-satunya atau faktor dominan yang menentukan bagaimana seseorang bertindak dalam masyarakat, dan bahwa orang tidak mempunyai pilihan atau pilihan dalam bertindak. 

Hal ini mungkin juga menunjukkan bahwa masyarakat adalah entitas pasif atau netral yang hanya menjalankan perintah budaya, dan tidak mempunyai pengaruh atau umpan balik terhadap budaya. Namun, hal ini belum tentu terjadi. Setiap orang dapat memiliki perbedaan atau preferensi individu yang mungkin tidak sejalan dengan norma atau harapan budaya mereka. 

Masyarakat juga dapat menantang atau mengubah budaya mereka jika mereka menganggapnya bermasalah atau tidak memuaskan. Masyarakat juga dapat membentuk atau membatasi budaya dengan memberikan peluang atau hambatan bagi ekspresi atau inovasi budaya.

Oleh karena itu, meskipun budaya dan perangkat lunak, serta masyarakat dan perangkat keras, mungkin memiliki beberapa kesamaan, keduanya bukanlah konsep yang identik atau dapat dipertukarkan. Keduanya merupakan metafora yang dapat membantu kita memahami beberapa aspek kehidupan manusia, namun keduanya juga dapat menyembunyikan atau mendistorsi beberapa aspek lainnya. 

Seperti metafora lainnya, kita harus menyadari kekuatan dan kelemahannya, dan menggunakannya dengan hati-hati dan berpikir kritis.


Referensi

(1) Is culture like an onion, an iceberg, or some kind of computer software .... https://medium.com/@AFS/is-culture-like-an-onion-an-iceberg-or-some-kind-of-computer-software-c221df2292d4.

(2) Culture Analogies | AutonomousLearner.com. https://www.autonomouslearner.com/culture-analogies/.

(3) Culture defined in the sense of the Hofstede model. https://geerthofstede.com/culture-geert-hofstede-gert-jan-hofstede/definition-culture/.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dialog Etnografi Borneo: Membangun Pemahaman tentang Keberagaman Kalimantan

Argumen antropologis pentingnya warga Balik dan Paser di IKN tetap hidup berkomunitas

IKN benar-benar inklusif? Ultimatum pembongkaran rumah warga asli indikasi ada yang akan disingkirkan

Speedboat ke pedalaman Mahakam

Speedboat ke pedalaman Mahakam
Martinus Nanang di dermaga Samarinda Ilir