Orang Dayak Marah, merasa di-PHP terkait Ibu Kota Nusantara

"Marah!!! Suku Dayak Se Kalimantan Marah Pada Jokowi!" Begitulah judul video yang diunggah di Channel Youtube "Okenkonetvwan" pada 16 Juni 2023. Keseluruhan video memperlihatkan suasana unjuk rasa di Patung Kuda Jakarta yang tertib namun cukup memperlihatkan suasana batin yang kesal.

Mendukung Jokowi dan IKN

Dayak umumnya adalah pendukung Jokowi yang ikut "mengangkat" beliau menjadi presiden. Ketika akan dan sejak memindahkan IKN ke Kalimantan, Dayak juga mendukungnya secara penuh. 
Credit: Screenshot dari Onekonetvwan

Dukungan telah ditunjukkan dalam berbagai cara dan kesempatan; di antaranya dalam pertemuan tokoh-tokoh Dayak dengan Jokowi di Kalbar pada  pembukaan Bahaupm Bide Bahana Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) di Pontianak 29 November 2022 (Kompas.com 29/11/2022). Reaksi keras warga Dayak terhadap Edy Mulyadi yang awal 2022 dianggap menghina Kalimantan juga mengandung makna dukungan yang kuat terhadap IKN. 

Merasa di-PHP

Tokoh-tokoh Dayak yang berbicara di dalam video unjuk rasa tersebut menyampaikan rasa kecewa karena merasa Dayak telah diberi harapan palsu (PHP). Tidak adanya satu pun orang Dayak yang menduduki jabatan di OIKN pada level deputi maupun direktur dianggap sebagai petunjuk bahwa Dayak telah diabaikan. 

Kekecewaan mereka menguat mengingat Kalimantan terabaikan di dalam pembangunan. Menurut Jelani Christo (sekretaris koordinator aksi), Dayak telah diabaikan dalam pembangunan IKN dan Kalimantan; putera-putera terbaiknya tidak diakomodir di IKN.  Eda Steven dari Kalteng menyatakan kecewa karena tidak ada Dayak yang dilibatkan dalam pembuatan keputusan di IKN.

Yakobus Kumis (Sekjen Masyarakat Adat Dayak Nasional/MADN) menegaskan Kalimantan telah memberi sangat banyak devisa kepada negara, namun tidak dibangun dengan memadai. Ada banyak sekali jalan yang rusak dan daerah yang gelap tanpa listrik. Kalimantan masih terpuruk. "Ada pun dana yang digulirkan hanya sekedar untuk menghibur supaya Dayak ini tidak marah," ujarnya. 

Apakah orang Dayak tidak ada yang capable?

IKN sebagai pusat negara (national capital city) dan pusat dunia (global hub) tentu memiliki standar yang tinggi di dalam rekrutmen pejabat-pejabat. Standar itu bisa meliputi kepemimpinan, penguasaan keilmuan di bidangnya, kreativitas dan inovasi, serta kemampuan berpikir strategis. Tentu juga kecintaan pada NKRI. 

Apakah orang Dayak tidak ada yang berkemampuan untuk menjadi pemimpin di IKN? Kemungkinannya ada; ada yang sudah kelihatan karena jabatan mereka bersifat publik. Ada juga yang tidak muncul ke permukaan karena sifat pekerjaannya. 

Ada pula yang berkemampuan dan dapat dibuktikan dari pengalaman dan prestasi, namun tidak dapat menjadi pejabat di IKN karena usianya lebih senior dari batasan umur pejabat IKN. Kalau tidak salah, info rekrutmen yang beredar menyebut umur 58 tahun. 

Membangun Kalimantan bukan hanya membangun IKN

Adalah baik bagi orang Dayak jika dapat berpartisipasi langsung di IKN sebagai pejabat, pegawai atau tenaga ahli; bisa juga melalui peluang-peluang usaha langsung di IKN. 

Namun lebih banyak orang Dayak yang tidak ada kaitannya langsung dengan IKN karena lokasi tempat tinggal mereka. Mereka ada di daerah-daerah bahkan daerah terpencil. Kabupaten Mahakam Ulu adalah salah satu contoh daerah yang kondisi prasarana transportasi daratnya masih memprihatinkan. Membangun Kalimantan berarti menjangkau daerah-daerah itu. 

Prediksi Bappenas bahwa IKN akan menumbuhkan ekonomi Kaltim sebesar sebesar 7.3% dan Kalimantan 4.7% mengharuskan IKN terkoneksi dengan baik dengan daerah-daerah di Kalimantan. Terkoneksi bermakna adanya jalan yang bagus dan lancar, serta lancarnya komunikasi internet. Saat ini "internet of things" masih jauh dari mimpinya orang pedalaman. Koneksi dengan daerah-daerah itu menjamin pemerataan pembangunan. Jangan sampai yang makmur adalah IKN saja. 

Para pengunjuk rasa menuntut suara mereka didengar oleh Presiden Jokowi dan Kepala OIKN. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dialog Etnografi Borneo: Membangun Pemahaman tentang Keberagaman Kalimantan

Argumen antropologis pentingnya warga Balik dan Paser di IKN tetap hidup berkomunitas

IKN benar-benar inklusif? Ultimatum pembongkaran rumah warga asli indikasi ada yang akan disingkirkan

Speedboat ke pedalaman Mahakam

Speedboat ke pedalaman Mahakam
Martinus Nanang di dermaga Samarinda Ilir