World Water Day 2023: Dunia tertinggal empat kali lipat dari target

Mandi di Sungai (Foto: Maru-maru)
Tanggal 22-24 Maret 2023 Perserikatan Bangssa-bangsa mengadakan konferensi air sedunia dengan nama "World Water Conference 2023". Konferensi diadakan di New York dalam rangka Hari Air Sedunia (World Water Day 2023) yang jatuh pada 22 Maret.

Sebelum konferensi tersebut PBB mengeluarkan sebuah laporan dengan judul "Laporan Perkembangan Air Dunia PBB: Membuat yang Tidak Kelihatan Kelihatan" (United Nations World Water Development Report: Making the Invisible Visible).

Masalah air global dikaitkan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goal/SDG) nomor 6: Air dan Sanitasi. Menurut PBB masalah air merupakan keprihatinan utama di seluruh dunia karena fakta menunjukkan dunai tertinggal empat kali lipat di belakang target dari SDG 6 tersebut. 

Air dan Bencana

Kalau diingat-ingat, maka kita akan menjadi sadar bahwa kebanyakan bencana terkait dengan air. Bencana-bencana itu adalah banjir, tanah longsor, badai, gelombang panas, kebakaran hutan, suhu dingin ekstrim, kekeringan, dan wabah penyakit yang ditularkan melalui air. Frekuensi terjadinya bencana menjadi lebih sering dan lebih intens, terutama karena perubahan iklim.

Dampak bencana diperburuk oleh urbanisasi dan degradasi lingkungan alam. Meningkatkan ketahanan air dan sanitasi serta melindungi ekosistem adalah "keharusan" bagi masyarakat dan pemerintah di sleuruh dunia dalam menghadapi masa depan yang tidak pasti sebagai akibat dari kondisi iklim.

Dalam bidang ini dunia secara nyata menjadi risk society (masyarakat risiko), istilah yang digunakan oleh Ulrich Beck untuk menggambarkan kondisi masyarakat modern. Risiko adalah buah dari modernitas itu sendiri.

Indikator SDG 6

Untuk memulihkan keadaan PBB telah menetapkan indikator-indikator capaian di dalam SDG 6. Ada  11 indikator capaian, yang dipresentasikan secara singkat di bawah ini. Selengkapnya dapat dibaca di situs PBB UN Water

Indikator 1 (6.1.1): AIR MINUM - Proporsi penduduk yang menggunakan jasa penyediaan air minum yang dikelola dengan aman.
Penduduk dikatakan memiliki akses ke air minum yang layak apabila letaknya disekitar tempat tinggl, mudah diambil bila diperlukan, dan bebas dari kotoran dan bahan kimia berbahaya. Sumber air yang diperbaik meliputi air pipa, sumur bor dan sumur tabung. 

Indikator 2 (6.2.1): SANITASI DAN KEBERSIHAN - Proporsi penduduk yang menggunakan (a) layanan sanitasi yang aman dan (b) fasilitas cuci tangan dengan sabun dan air.

Sanitasi layak tidak digunakan bersama dengan rumah tangga lain dan kotoran dirawat atau dibuang di tempat, disimpan sementara lalu diangkut ke lokasi pengolahan, atau limbah disalurkan melalui selokan dan kemudian diolah di luar tampat lokasi tinggal. 

Indikator 3 (6.3.1): AIR LIMBAH - Proporsi aliran air limbah domestik dan industri yang diolah dengan aman.
Target ini berupaya mengurangi separuh proporsi air limbah dari rumah tangga, jasa dan kegiatan inudustri yang tidak diolah secara aman sebelum dibuang ke lingkungan.

Indikator 4 (6.3.2): KUALITAS AIR - Proporsi badan air dengan kualitas air lingkungan yang baik.
Indikator ini melacak persentase badan air (sungai, danau, dan air tanah) di negara dengan kualitas air lingkungan yang baik. “Baik” menunjukkan kualitas air ambien yang tidak merusak fungsi ekosistem atau kesehatan manusia menurut kelompok parameter kualitas air ambien inti yang relevan secara global.

Indikator 5 (6.4.1): PENGGUNAAN AIR SECARA EFISIEN - Perubahan efisiensi penggunaan air dari waktu ke waktu.
Indikator ini melacak nilai tambah dalam dolar Amerika Serikat per volume air yang digunakan dalam meter kubik, oleh aktivitas ekonomi tertentu dari waktu ke waktu. Di sini dipertimbangkan penggunaan air oleh semua kegiatan ekonomi, dengan fokus pada pertanian, industri dan sektor jasa.

Indikator 6 (6.4.2): STRES AIRTingkat stres air: penarikan air tawar sebagai proporsi sumber daya air tawar yang tersedia.
Indikator 6 melacak berapa banyak air tawar yang diambil oleh semua kegiatan ekonomi, dibandingkan dengan total sumber daya air tawar terbarukan yang tersedia. Ini juga memperhitungkan persyaratan aliran lingkungan.

Indikator 7 (6.5.1): PENGELOLAAN AIR - Derajat implementasi pengelolaan sumber daya air terpadu (0-100).
Indikator 7 melacak tingkat penerapan pengelolaan sumber daya air terpadu (Integrated Water Resources Management/IWRM), dengan menilai empat komponen utama IWRM: Mengaktifkan lingkungan, kelembagaan dan partisipasi, instrumen manajemen dan pembiayaan.

Indikator 8 (6.5.2): KERJA SAMA LINTAS BATAS - Proporsi wilayah aliran lintas batas dengan pengaturan operasional kerjasama perairan.
Indikator 8 melacak persentase wilayah cekungan lintas batas dalam suatu negara yang memiliki pengaturan operasional kerjasama air.

Indikator 9 (6.6.1): EKOSISTEM - Perubahan luasan ekosistem yang berhubungan dengan air dari waktu ke waktu.
Target 9 berupaya melindungi dan memulihkan ekosistem. Pengamatan bumi digunakan untuk menentukan perubahan pada badan air permukaan, seperti danau, sungai besar, lahan basah yang tergenang dan waduk. Juga direkomendasikan agar setiap negara memasukkan komponen kesehatan ekosistem dalam program pemantauan ekosistem, yang biasanya diukur melalui indikator biologis

Indikator 10 (6.a.1): KERJA SAMA INTERNASIONAL - Jumlah bantuan pembangunan resmi terkait air dan sanitasi yang merupakan bagian dari rencana pengeluaran yang dikoordinasikan pemerintah. 
Target 10 berupaya memperluas kerja sama internasional dan pembangunan kapasitas. Di sini dilacak jumlah bantuan pembangunan resmi dari pemerintah (Official Development Assistance (ODA) yang termasuk di dalam rencana pengeluaran pemerintah yang terkoordinasi.

Indikator 11 (6.b.1): KERJA SAMA PARA PIHAK - Proporsi unit administrasi lokal dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan dan operasional untuk partisipasi masyarakat lokal dalam pengelolaan air dan sanitasi.
Target ini mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan air dan sanitasi – halaman ini menjelaskan mengapa dan bagaimana memantau kemajuan menuju target.

Tertinggal jauh dari target berarti harus bekerja keras empat kali lipat untuk mengejar target capaian air tersebut. Ini tantangan bagi pemerintah dan warga negara.  

#hariairsedunia
#worldwaterday
#sdg6
#sustainabledevelopmentgoals

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dialog Etnografi Borneo: Membangun Pemahaman tentang Keberagaman Kalimantan

Argumen antropologis pentingnya warga Balik dan Paser di IKN tetap hidup berkomunitas

IKN benar-benar inklusif? Ultimatum pembongkaran rumah warga asli indikasi ada yang akan disingkirkan

Speedboat ke pedalaman Mahakam

Speedboat ke pedalaman Mahakam
Martinus Nanang di dermaga Samarinda Ilir