Lebih ngeri, risiko baru dari mencairnya es dan glacier di kutub

Gunung es (Credit: bobo.grid.id)
Para ahli dari Australia menemukan sebah potensi bencana baru akibat dari melelehnya glacier dan es di kutub. Potensi ini menambah risiko lingkungan terhadap risiko dan bahaya sebelumnya yang sudah sangat mengerikan bagi makhluk bumi. Risiko apakah itu?

Menurut situs WWF, 95% es di kutub utara sudah meleleh, sedangkan glacier akan hilang sebanyak sepertiga pada 2100 meskipun emisi karbon bisa ditahan secara signifikan. Es laut adalah es yang hanya terdapat di laut. Es yang di daratan disebut glacier

Bencana dan risiko yang umumnya kita ketahui

Glacier dan es yang mencair menyebabkan kenaikan permukaan air laut, yang selanjutnya menyebabkan erosi area pantai dan meningkatkan frekuensi dan intensitas gelombang badai karena udara dan suhu lautan yang makin panas. Badai seperti hurricane dan typhoon makin sering terjadi dan sangat merusak. 

Dampak lanjutan bagi manusia adalah hancurnya mata pencaharian dan industri perikanan. Suhu laut yang menjadi lebih hangat mengganggu kehidupan ikan dan mengubah pola dan lokasi di mana ikan-ikan banyak berkumpul. 

Masalah lain adalah makin seringnya terjadi banjir. Kejadiannya sudah begitu banyak diberitakan di berbagai belahan bumi ini. Bencana banjir telah menimbulkan kerugian triliunan Rupiah; juga banyak korban jiwa.

Dunia binatang pun terganggu. Anjing laut (walrus) di Kutub Utara mulai kehilangan tempat tinggal dan beruang kutub lebih banyk berada di daratan, menyebabkan konflik dengan manusia meningkat.

Risiko baru yang belum banyak diketahui

Peneliti Antarktika baru merilis temuan menarik sekaligus menakutkan. Menurut mereka mencairnya glacier dan es di kutub menyebabkan makin lambatnya arus bawah laut dalam. Pelambatan bisa mencapai 40% pada 2050. 

Menurut penelitian jaringan arus laut bumi didorong oleh gerakan ke bawa dari air asin yang dingin dan padat menuju dasar laut di Antarktika. Namun, kondisinya berubah ketika air tawar dari lapisan es yang mencair menjadi kurang asin dan kurang padat, sehingga gerakan ke bawah laut melambat.

Arus tersebut penting karena membawa kehangatan, oksigen, dan nutrisi ke seluruh dunia. Pelambatan arus di Atlantik Utara akan menyebabkan suhu di Eropa menjadi lebih dingin. Dampak lain adalah berkurangnya kemampuan lautan untuk menyerap karbondioksida dari atmosfir. 

"Masyarakat risiko" menghadapi makin banyak risiko yang makin berat.


Ini ada buku berjudul Verbal Judo, buku yang sangat menarik. Cek di sini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dialog Etnografi Borneo: Membangun Pemahaman tentang Keberagaman Kalimantan

Argumen antropologis pentingnya warga Balik dan Paser di IKN tetap hidup berkomunitas

IKN benar-benar inklusif? Ultimatum pembongkaran rumah warga asli indikasi ada yang akan disingkirkan

Speedboat ke pedalaman Mahakam

Speedboat ke pedalaman Mahakam
Martinus Nanang di dermaga Samarinda Ilir