Pakistan, pemimpin mana yang sanggup mengatasi dampak dua kondisi ekstrim?
Negara Pakistan menghadapi dua musuh besar: banjir dan kemarau yang datang bergantian setiap tahun. Anggaran nasional maupun daerah mungkin tidak cukup untuk membangun karena dihabiskan untuk menangani bencana saja. Pemimpin seperti apa yang sanggup membuat negaranya makmur?
Banjir paling ekstrim 2022
![]() |
Banjir bandang di Pakistan (unicep.org) |
Ekonomi ikut dihancurkan karena 2 juta hektar lahan pertanian rusak dan 794.000 ekor ternak mati. WHO menyebutkan 800 fasilitas kesehatan rusah (180 hancur total). Hal itu menyebabkan akses ke layanan kesehatan nyaris tertutup.
Menurut The Times of India (13 Sep 2022) nominal kerugian ekonomi mencapai $40 miliar atau sekitar 600 triliun Rupiah.
Langganan kekeringan
![]() |
Peta kekeringan di Pakistan (The New Humanitarian) |
Selain banjir luar biasa yang baru saja melanda, Pakistan juga menghadapi masalah kekeringan. Tahun ini saja sampai bulan April curah hujan di Pakistan minus 21.6% (Reliefweb); di beberapa wilayah malah sampai minus 36%.
Provinsi Balochistan, Sind, Khuber Pakhtunkhwa Selatan dan Punjab selatan (wilayah Cholistan) adalah daerah-daerha yang terkenal kering. Kekeringan berpengaruh buruk terhadap sumberdaya air, pertanian, pertanian, dan peternakan.
Kekeringan paling buruk dalam waktu 50 tahun terjadi pada tahun 1998-2002. Namun pada 2019 juga dilaporkan terjadi kemarau berat yang memaksa ribuan orang meninggalkan tempat mereka untuk mencari penghidupan di tempat lain. Banyak yang harus mengungsi ratusan kilometer jauhnya.
Pemimpin mana yang bisa menyelesaikan masalah?
Banjir tahun ini adalah yang terbesar. Setiap tahun juga terjadi banjir yang berskala lebih kecil. Setiap tahun pula terjadi kemarau dalam skala yang di luar batas kemampuan alam dan manusia untuk bertahan.
Hal ini tentu saja bikin pusing pemerintah Pakistan, apalagi bantuan internasional sejauh ini masih jauh dari kebutuhan. Bagaiman negara itu bisa membangun? Satu-satunya kemungkinan yang bisa dibayangkan adalah kemiskinan akan menjadi masalah abadi.
Komentar
Posting Komentar