Inilah suku-suku yang mendiami wilayah IKN Nusantara

Total luas Ibu Kota Negara Nusantara di Kalimantan Timur adalah 324.331 ha, yang terbai menjadi luas daratan 256.142 ha dan perairan laut 68.189 ha. Dari luas tersebut terdapat Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), yang biasa disebut 'kawasan inti' saja. Luasnya 6.671 ha. Lebih luas,  ada kawasan Ibu Kota Negara dengan luas 56.182 ha dan kawasan pengembangan seluas 199.962 ha. 

Pemaluan
Pemaluan (Foto: Maru-Maru)

Kawasan IKN dan kawasan pengembangan meliputi Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Wilayah Kukar yang masuk kawasan pengembangan adalah Kecamatan Samboja, Kecamatan Muara Jawa, Kecamatan Loa Janan (sebagian), dan Kecamatan Loa Kulu (sebagian).

Distribusi Suku-suku

Jumlah penduduk seluruh wilayah adalah 165.463 jiwa. Jumlah penduduk Kecamatan Sepaku: 35.592 jiwa.

Komposisi suku atau kelompok etnik di wilayah IKN mencerminkan komposisi etnik di Kaltim seluruhnya, yaitu dengan urutan 6 besar: Jawa, Bugis, Banjar, Dayak, Paser, dan Toraja. Lainnya adalah berbagai macam suku baangsa yang berasal dari wilayah-wilayah lain di Nusantara (Batak, Sunda, NTT, Bima, Minahasa, Bali, dll).

 Komunitas masyarakat adat

Di kawasan IKN terdapat komunitas-komunitas masyarakat adat Paser dan Dayak. Komunitas Suku Paser adalah penduduk asli yang mendiami wilayah Kecamatan Sepaku sekarang. Tetapi jumlah mereka hanya sekitar 1.500 jiwa atau 4.2% dari total penduduk Sepaku. Desa Pemaluan, Bumi Harapan, dan Sepaku adalah desa-desa orang Paser yang termasuk di dalam kawasan hot, yaitu kawasan inti IKN (KIPP); disebut hot (panas) karena kemungkinan di daerah tersebut akan muncul masalah-masalah terkait dengan pembangunan IKN.

Suku Kutai yang juga merupakan penduduk asli dapat ditemukan di kawasan IKN dan kawasan pengembangan. Populasi mereka lebih banyak terdapat di Kecamatan Loa Kulu, baik termasuk IKN maupun di sekitarnya.

Suku Dayak sebagai penduduk asli Kalimantan adalah minoritas juga. Mereka berada di daerah pinggiran kawasan IKN dan kawasan pengembangan IKN, seperti di Kecamatan Loa Kulu ada Dayak Basap di Jonggon Desa, Tunjung (Tonyoi) di Dusun Putak (Loa Janan Ilir, Kec. Loa Kulu), Komunitas Kenyah di Long Anai, Kecamatan Loa Kulu. Belum terkonfirmasi bahwa Long Anai masuk wilayah IKN.

Menurut info ada juga komunitas Dayak Benuaq di Loa Duri Ulu dan di Sungai Payang, Kecamatan Loa Kulu. Namun kami info tersebut belum dapat dikonfirmasi kebenarannya.

Mayoritas dari luar Kalimantan

Jumlah penduduk terbesar adalah etnik Jawa yang datang ke wilayah Sepaku sebagai transmigran (tahun 1975). Populasi mereka puluhan ribu. Mereka juga terkonsentrasi di Kecamatan Samboja dan Kecamatan Muara Jawa.

Wilayah pantai di Kecamatan Samboja dan Kecamatan Muara Jawa didominasi juga oleh orang-orang Bugis. Mereka juga ada di Kecamatan Sepaku. Orang Bugis datang di Kalimatan tidak dengan program transmgrasi yang diatur pemerintah. Mereka datang secara mandiri dalam hitungan sejak ratusan tahun lalu.

Orang Banjar yang merupakan native to Kalimantan juga memiliki populasi cukup besar di IKN. Mereka secara historis sudah menjadi penduduk Kaltim juga sudah ratusan tahun. Populasi Banjar yang cukup besar ada di Kecamatan Muara Jawa, Loa Janan dan Samboja. Namun ada juga sebarannya di Kecamatan Sepaku.

Populasi besar yang berasal dari luar Kalimantan juga adalah Orang Toraja. Selain itu beberapa tahun terakhir ada banyak pendatang dari luar pulau yang dating untuk bekerja di perkebunan-perkebunan sawit. Banyak dari mereka berasal dari NTT.

 

Multi-etnisitas yang perlu dikelola

Jadi jelas bahwa kawasan IKN memang sangat multietnik. Relasi multietnik harus dikelola dengan baik, agar kehadiran IKN benar-benar membawa berkah bagi segenap warga IKN, Kaltim, Kalimantan dan Indonesia.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dialog Etnografi Borneo: Membangun Pemahaman tentang Keberagaman Kalimantan

Argumen antropologis pentingnya warga Balik dan Paser di IKN tetap hidup berkomunitas

IKN benar-benar inklusif? Ultimatum pembongkaran rumah warga asli indikasi ada yang akan disingkirkan

Speedboat ke pedalaman Mahakam

Speedboat ke pedalaman Mahakam
Martinus Nanang di dermaga Samarinda Ilir