Inilah suku-suku yang mendiami wilayah IKN Nusantara
![]() |
Pemaluan (Foto: Maru-Maru) |
Kawasan IKN dan kawasan pengembangan meliputi Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Wilayah Kukar yang masuk kawasan pengembangan adalah Kecamatan Samboja, Kecamatan Muara Jawa, Kecamatan Loa Janan (sebagian), dan Kecamatan Loa Kulu (sebagian).
Distribusi Suku-suku
Jumlah penduduk seluruh wilayah adalah 165.463 jiwa. Jumlah penduduk Kecamatan Sepaku: 35.592 jiwa.
Komposisi suku atau kelompok etnik di wilayah IKN mencerminkan
komposisi etnik di Kaltim seluruhnya, yaitu dengan urutan 6 besar: Jawa, Bugis,
Banjar, Dayak, Paser, dan Toraja. Lainnya adalah berbagai macam suku baangsa
yang berasal dari wilayah-wilayah lain di Nusantara (Batak, Sunda, NTT, Bima, Minahasa,
Bali, dll).
Komunitas masyarakat adat
Di kawasan IKN terdapat komunitas-komunitas masyarakat adat
Paser dan Dayak. Komunitas Suku Paser adalah penduduk asli yang mendiami
wilayah Kecamatan Sepaku sekarang. Tetapi jumlah mereka hanya sekitar 1.500 jiwa atau
4.2% dari total penduduk Sepaku. Desa Pemaluan, Bumi Harapan,
dan Sepaku adalah desa-desa orang Paser yang termasuk di dalam kawasan hot,
yaitu kawasan inti IKN (KIPP); disebut hot (panas) karena kemungkinan di daerah tersebut akan muncul masalah-masalah terkait dengan pembangunan IKN.
Suku Kutai yang juga merupakan penduduk asli dapat ditemukan
di kawasan IKN dan kawasan pengembangan. Populasi mereka lebih banyak terdapat
di Kecamatan Loa Kulu, baik termasuk IKN maupun di sekitarnya.
Suku Dayak sebagai penduduk asli Kalimantan adalah minoritas
juga. Mereka berada di daerah pinggiran kawasan IKN dan kawasan pengembangan IKN, seperti di
Kecamatan Loa Kulu ada Dayak Basap di Jonggon Desa, Tunjung (Tonyoi) di Dusun Putak (Loa
Janan Ilir, Kec. Loa Kulu), Komunitas Kenyah di Long Anai, Kecamatan Loa Kulu. Belum terkonfirmasi bahwa Long Anai masuk wilayah IKN.
Menurut info ada juga komunitas Dayak Benuaq di Loa Duri Ulu
dan di Sungai Payang, Kecamatan Loa Kulu. Namun kami info tersebut belum dapat dikonfirmasi kebenarannya.
Mayoritas dari luar Kalimantan
Jumlah penduduk terbesar adalah etnik Jawa yang datang ke
wilayah Sepaku sebagai transmigran (tahun 1975). Populasi mereka puluhan ribu. Mereka
juga terkonsentrasi di Kecamatan Samboja dan Kecamatan Muara Jawa.
Wilayah pantai di Kecamatan Samboja dan Kecamatan Muara Jawa
didominasi juga oleh orang-orang Bugis. Mereka juga ada di Kecamatan Sepaku. Orang
Bugis datang di Kalimatan tidak dengan program transmgrasi yang diatur
pemerintah. Mereka datang secara mandiri dalam hitungan sejak ratusan tahun
lalu.
Orang Banjar yang merupakan native to Kalimantan juga
memiliki populasi cukup besar di IKN. Mereka secara historis sudah menjadi
penduduk Kaltim juga sudah ratusan tahun. Populasi Banjar yang cukup besar ada
di Kecamatan Muara Jawa, Loa Janan dan Samboja. Namun ada juga sebarannya di Kecamatan Sepaku.
Populasi besar yang berasal dari luar Kalimantan juga adalah
Orang Toraja. Selain itu beberapa tahun terakhir ada banyak pendatang dari luar
pulau yang dating untuk bekerja di perkebunan-perkebunan sawit. Banyak dari
mereka berasal dari NTT.
Multi-etnisitas yang perlu dikelola
Jadi jelas bahwa kawasan IKN memang sangat multietnik.
Relasi multietnik harus dikelola dengan baik, agar kehadiran IKN benar-benar
membawa berkah bagi segenap warga IKN, Kaltim, Kalimantan dan Indonesia.
Komentar
Posting Komentar