Rekor baru empat indikator kunci perubahan iklim 2021: Bumi makin panas dan dampaknya sudah terasa mengerikan
Dampak mengerikan dari perubahan iklim sudah nyata di depan mata. Hal ini makin mengkuatirkan karena empat indikator kunci perubahan iklim telah mencapai rekor tertinggi pada 2021.
World Meteorological Organization (WMO), sebagaimana dilansir badan PBB UNFCCC pada 18 Mei 2022, menyebutkan empat indikator yang mencapai rekor tersebut adalah konsentrasi gas rumah kaca, peningkatan permukaan laut, panas lautan, dan keasaman lautan.
Laporan WMO State of the Global Climate menyampaikan angka-angka peningkatan indikator perubahan iklim. Empat diantaranya merupakan rekor tertinggi.
Indikator pertama, Gas rumah kaca (greenhouse gases). Puncak konsentrasi gas rumah kaca terjadi pada 2020, dengan 413.2 ppm secara global. Itu sama dengan 149% lebih tinggi dari tingkat pra-industri. Tahun 2021 terjadi kenaikan rata-rata per bulan CO2 di Monaloa Hawaii dari 416.45 ppm pada 2020, menjadi 419.05 ppm tahun 2021 dan 420.23 ppm tahun 2022.

Indikator ketiga, panas laut juga mencapai rekor tertinggi. "Semua kumpulan data setuju bahwa tingkat pemanasan laut menunjukkan peningkatan yang sangat kuat dalam dua dekade terakhir" (UNFCCC). Sebagian besar laut mengalami satu gelombang panas laut yang kuat selama 2021.
Indikator keempat, keasaman laut mengalami peningkatan karena menyerap banyak CO2 (23% emisi antropogenik). CO2 bereaksi dengan air laut dan menyebabkan pengasaman air laut. "Ada keyakinan yang sangat tinggi bahwa pH permukaan laut terbuka sekarang adalah yang terendah selama setidaknya 26.000 tahun dan tingkat perubahan pH saat ini belum pernah terjadi sebelumnya, setidaknya sejak saat itu" (UNFCCC). Pengasaman laut yang meningkat membahayakan organisme dan jasa ekosistem.
Komentar
Posting Komentar