Panas, tanggapan Kaltim terhadap dana CSR ratusan miliar ke universitas di luar Kaltim

Bekas eksploitasi tambang (Foto: Maru-Maru)

Headline berita-berita lokal di Kalimantan Timur menampilkan beberapa tanggapan terhadap mengalirnya dana ratusan miliar kepada Universitas Indonesia, ITB, dan UGM. Dana itu berasal dari sebuah perusahaan tambang besar bernama Bayan Resources.

Tanggapan datang dari Wakil Gubernur Hadi Mulyadi. Dia menyatakana kecewa atas mengalirnya dana CSR dalam jumlah besar ke luar Kaltim. Tanggapan panas juga mengalir dari tokoh-tokoh dan lembaga Dayak. Persekutuan Dayak Kalimantan Timur (PDKT). "Aliran dana CSR ke luar Kaltim, PDKT Kecam keras, sebut "Pelecehan" (Samarinda Pos 13 Mei 2021). 

Info yang beredar dana untuk UI saja sebesar 500 miliar. Namun jumlah dana yang terungkap di media itu agak simpang siur, sehingga perlu dikonfirmasikan yang mana jumlah yang benar. Menurut penjelasan dari pihak Bayan Resources, dana itu bukan CSR, melainkan uang pribadi bossnya. Berarti boss tersebut baik hati.

Jika benar uang dalam jumlah besar itu adalah uang pribadi, warga Kaltim tetap saja memiliki alasan moral untuk mempertanyakannya. "Anda dapat uang itu dari mana dan dengan cara apa?" Bukankah dari Kaltim dengan cara mengeruk kekayaan alam Kaltim? Bukankah bisnis Anda di Kaltim memproak-porandakan lingkungan dan hutan?

Jika uang itu adalah dana CSR, pertanyaannya lebih serius lagi. Kok dana CSR dikasih ke luar? Bukannya kewajiban CSR harus diperuntukkan bagi warga terdampak oleh kegiatan perusahaan? Ada kawasan ring satu, ring dua dan ring tiga yang perlu diperioritaskan. Ada masalah pendidikan, kesehatan, transportasi, ekonomi, yang perlu di-support.

Jika perusahaan tidak tahu apa dan bagaimana memanfaatkan dana CSR, di Kaltim ada perguruan tinggi yang siap untuk menjadi mitra kerja. Universitas Mulawarman memiliki banyak bidang keahlian: bisnis, ekonomi, pendampingan, pengorganisasian masyarakat, pemetaan sosial, teknik, hukum, perikan, pertanian, pengajaran, kesehatan, farmasi, perhutanan sosial, dan sebagainya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dialog Etnografi Borneo: Membangun Pemahaman tentang Keberagaman Kalimantan

Argumen antropologis pentingnya warga Balik dan Paser di IKN tetap hidup berkomunitas

IKN benar-benar inklusif? Ultimatum pembongkaran rumah warga asli indikasi ada yang akan disingkirkan

Speedboat ke pedalaman Mahakam

Speedboat ke pedalaman Mahakam
Martinus Nanang di dermaga Samarinda Ilir