Postingan

Featured Post

Menelusuri makna dan penulisan "glottal stop" dalam bahasa Dayak: Onak, ona', atau onaq?

Gambar
Di tengah hutan Kalimantan yang bergema dengan suara gong dan nyanyian ritual, tersembunyi satu bunyi kecil yang kerap luput dari perhatian—namun menyimpan makna yang besar. Bunyi itu adalah glottal stop , atau hentian glotal, sebuah jeda sejenak dalam aliran suara yang bisa mengubah arti kata, bahkan makna budaya. Dalam episode kedua “BorneoQ Podcast”, kita diajak menyelami dunia pengucapan dalam bahasa Dayak Benuaq dan Luangaan, mengurai tantangan penulisan hentian glottal stop , dan merumuskan strategi pelestarian bunyi yang tak terlihat namun sangat bermakna. Apa Itu Glottal Stop? Glottal stop adalah bunyi yang terjadi ketika pita suara menutup sejenak, menciptakan jeda kecil dalam pengucapan. Dalam fonetik internasional, bunyi ini dilambangkan dengan simbol ⟨ ʔ ⟩ . Kita bisa mengenali glottal stop dalam bahasa Indonesia, misalnya di akhir kata “tidak” atau “bapak”, meskipun sering kali tidak ditulis secara eksplisit. Namun dalam bahasa Dayak, glottal stop bukan sekadar je...

"Hutan kami bukan untuk dijual": Protes masyarakat adat pada COP30 di Belém, Brazil

Gambar
Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP30) yang berlangsung di Belém, Brasil, menjadi salah satu momen paling menentukan dalam sejarah diplomasi iklim. Untuk pertama kalinya, pertemuan global ini digelar di kawasan Amazon—paru-paru dunia yang menyimpan harapan sekaligus ancaman bagi masa depan iklim planet ini. Protes masyarakat adat: “Hutan kami bukan untuk dijual” Protes masyarakat adat di COP30 (Sumber: CCN) Pada 11 November 2025, puluhan demonstran—sebagian besar dari komunitas adat—memaksa masuk ke pusat konferensi. Mereka membawa spanduk bertuliskan “Our forest is not for sale” dan menuntut penghentian eksplorasi minyak serta penambangan ilegal di Amazon. Bentrok dengan petugas keamanan tak terhindarkan. Dua penjaga dilaporkan mengalami luka ringan, sementara kerusakan kecil terjadi di area konferensi. Pesan utama mereka jelas: demarkasi wilayah adat adalah kebijakan iklim yang nyata. Seorang pemimpin adat Tupinamba, Nato, menyatakan: “Kami tidak bisa makan uang. Kami ingin ta...

COP30 di Belem Brazil: 10 tahun pasca Paris Agreement dan agenda krusial

Gambar
Satu dekade yang lalu, pada tahun 2015, dunia bersatu di Paris, menandatangani sebuah kesepakatan iklim monumental: Paris Agreement . Dengan janji ambisius untuk menahan kenaikan suhu global di bawah 2°C, dan target ideal 1,5°C di atas tingkat pra-industri, kesepakatan ini memancarkan harapan akan masa depan yang lebih hijau. Namun, sepuluh tahun berlalu, realitas justru semakin menantang. Tahun 2024 mencatat suhu rata-rata global melampaui 1,55°C, diiringi oleh bencana iklim yang kian intens di seluruh dunia. Dalam konteks ini, Konferensi Para Pihak ke-30 (COP30) di Belém, Brasil , pada 10-21 November 2025 hadir bukan hanya sebagai peringatan satu dekade, tetapi sebagai panggung krusial untuk menentukan langkah nyata demi masa depan iklim global. Belém: Simbol perjuangan di gerbang Amazon Pemilihan Belém, kota di tepi hutan Amazon , sebagai tuan rumah COP30 adalah pesan simbolis yang kuat. Amazon, sebagai paru-paru dunia, krusial bagi penyerapan karbon, namun terus terancam oleh ...

Sejumlah kata dalam bahasa Dayak sulit diucapkan orang Luar: Apa rahasianya?

Gambar
Di jantung Kalimantan , di antara hutan tropis yang bergema oleh suara gong, kelentangan, tambur, dan bisikan angin, terdapat bahasa yang menyimpan lapisan makna lebih dalam dari sekadar kata. Bahasa Dayak Benuaq, salah satu bahasa asli Kalimantan Timur , bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga wadah memori, identitas, dan spiritualitas. Dalam episode kedua podcast BorneoQ , Martin mengajak kita menyelami bunyi-bunyi yang tak terucap—nuansa fonetik yang sering luput dari tulisan, namun hidup dalam ucapan dan rasa. Bahasa yang Bernapas: Pengenalan Bunyi Sakral Percakapan dibuka dengan contoh kata beliatn , sebuah istilah yang merujuk pada ritual penyembuhan dalam tradisi Dayak Benuaq. Kata ini, sekilas tampak sederhana, namun menyimpan kompleksitas fonetik yang sulit ditangkap oleh penutur luar. Bunyi akhir -tn bukanlah gugus konsonan biasa. Dalam pengucapan lokal, [t] diucapkan dengan tekanan kuat, sementara [n] nyaris tak terdengar. Gabungan keduanya menghasilkan hentakan yang te...

Sunyi di tengah keramaian: Nihilisme dan krisis makna generasi kini

Gambar
Halo, Sobat Blog! Pernahkah kamu duduk termenung, menatap layar ponsel, atau bahkan di tengah keramaian teman-teman, lalu tiba-tiba sebuah pertanyaan muncul di benakmu: "Untuk apa sih semua ini? Apa gunanya belajar keras, bekerja mati-matian, atau mengejar impian, kalau pada akhirnya semua akan berakhir juga?" Jika pertanyaan itu pernah terlintas di pikiranmu, jangan khawatir. Kamu tidak sendirian. Fenomena ini, yang seringkali terasa personal dan soliter, ternyata memiliki nama: nihilisme . Dan yang lebih menarik lagi, nihilisme bukan lagi sekadar konsep filosofis berat yang hanya dibahas di bangku kuliah, melainkan telah meresap ke dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan generasi Milenial dan Gen Z . Artikel ini akan mengajakmu untuk menyelami apa itu nihilisme, mengapa ia begitu relevan di era kita saat ini, dan yang terpenting, bagaimana kita bisa menghadapinya agar hidup tidak berakhir dengan perasaan hampa. Yuk, kita mulai! Apa Sih Sebenarnya Nihilisme I...

Ketika Afrika Mengubah Narasi Iklim Dunia: Deklarasi Africa Climate Summit 2025

Gambar
Pada tahun 2023, dunia menyaksikan lahirnya Nairobi Declaration dalam Africa Climate Summit pertama (ACS1). Deklarasi itu adalah seruan lantang dari benua yang selama ini menjadi korban perubahan iklim, namun jarang diberi ruang dalam pengambilan keputusan global. Dua tahun kemudian (8-10 September 2025), pada ACS2 di Addis Ababa, Afrika tidak lagi berbicara sebagai korban. Ia berbicara sebagai pemimpin. Addis Ababa Declaration yang diadopsi pada September 2025 bukan sekadar kelanjutan dari Nairobi. Ia adalah pergeseran paradigma. Ia menandai transisi dari narasi penderitaan menuju narasi kepemimpinan. Afrika tidak lagi menunggu untuk diselamatkan. Afrika sedang memimpin perubahan. Perbandingan Naratif: Dari Seruan ke Kepemimpinan Mari kita bandingkan dengan lebih rinci isi deklrasi Nairobi 2023 dan Deklarasi Adis Ababa 2025 tersebut. Nairobi Declaration (ACS1, 2023) Deklarasi Nairobi menekankan empat poin sebagai berikut: Ketimpangan historis dalam kontribusi dan dampak p...

Ketika “kemenangan” bukan soal menang: Strategi narasi kemenangan Iran ala Khamenei

Gambar
"Saya merasa perlu untuk menyampaikan beberapa ucapan selamat kepada bangsa Iran yang besar: Pertama, selamat atas kemenangan atas rezim Zionis palsu. Dengan segala hiruk-pikuk itu, dengan semua klaim tersebut, rezim Zionis, di bawah pukulan Republik Islam, hampir runtuh dan hancur" (Ayatullah Ali Khamenei, Jerusalem Post, 26 Juni 2025). Kemenangan yang aneh Itulah pernyataan resmi Khamenei menyambut “kemenangan meyakinkan” (decisive victory)  Iran atas Israel dalam perang 12 hari yang baru saja berakhir. Di jalan-jalan Tehran kita menyaksikan perayaan kemenangan yang ramai. Menyaksikan melalui saluran-saluran TV internasional dan media-media independen logika lurus kita tentu akan bertanya: Kok Iran menang? Bukankah fakta menunjukkan kebalikannya? Pertanyaan itu muncul dari fakta bahwa Iran sebenarnya babak beluk dihantam bom-bom Israel. Israel menguasai udara dan sejak hari pertama tak ada pertahanan udara Iran yang bisa menghalau jet-jet tempur Israel. Jenderal-jendera...

Speedboat ke pedalaman Mahakam

Speedboat ke pedalaman Mahakam
Martinus Nanang di dermaga Samarinda Ilir